LGBT di Media
Media berfungsi sebagai sistem untuk menyebarkan informasi dan pesan kepada masyarakat. Karena konten media sangat bergantung pada rating (peringkat), kepentingan masyarakat belum sepenuhnya tersampaikan. Hal ini juga terjadi pada LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender). Hal yang disampaikan media tentang kaum LGBT kepada khalayak bergantung pada pandangan media terhadap LGBT.
Isu pelanggaran terhadap hak LGBT sering dianggap sebagai isu yang kurang penting bagi kebanyakan media. Hal ini dikarenakan isu LGBT dianggap kurang signifikan dibandingkan cerita sensasional seperti perampokan, korupsi, kanibalisme, pembunuhan, dan mutilasi.
Banyak pandangan yang salah terhadap LGBT karena media. Informasi yang disampaikan media mengenai LGBT penuh dengan prasangka dan penilaian negatif sehingga masih banyak orang menganggap LGBT adalah penyakit psikologis meskipun sudah ada pernyataan dari PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa): homoseksualitas atau transgender bukan penyakit kejiwaan, tetapi perbedaan orientasi seksual.
Sehubungan dengan penggambaran LGBT saat ini, bisa dikatakan bahwa media lebih eksploitatif. Karena kesalahpahaman akan konsep kebebasan dan orang membutuhkan hiburan yang lebih banyak, maka ada banyak program yang memanfaatkan kelompok LGBT sebagai sumber keuntungan media.
Daftar pustaka
Nugroho, Y., Nugraha, L. K., Laksmi, S., Amalia, M., Putri, D. A., & Amalia, D. (2012). Media and the Vulnerable in Indonesia: Accounts from the Margins. Engaging Media, Empowering Society: Assessing media policy and governance in Indonesia through the lens of citizens’ rights.
Daftar pustaka
Nugroho, Y., Nugraha, L. K., Laksmi, S., Amalia, M., Putri, D. A., & Amalia, D. (2012). Media and the Vulnerable in Indonesia: Accounts from the Margins. Engaging Media, Empowering Society: Assessing media policy and governance in Indonesia through the lens of citizens’ rights.
Comments
Post a Comment