Posts

Showing posts from June, 2017

Representasi Anak di Media

Image
Dalam penelitian mereka, AJI (Aliansi Jurnalis Independen), media baik cetak maupun elektronik, kurang memiliki ketertarikan terhadap isu perempuan (AJI, 2011). Walaupun begitu, cakupannya tidak diikuti dengan pemahaman tentang gender dan perspektif gender sehingga sudut pandang dari cakupannya menjadi sangat terbatas. http://www.dailymail.co.uk/news/article-2663147/Watching-TV-no-benefits-toddlers-Children-spend-longer-screen-perform-worse-academically.html Sementara itu, banyak program di media masih merepresentasikan perempuan dan anak-anak sebagai objek. Selain itu, anak-anak mengonsumsi berbagai program media yang tidak ditargetkan untuk anak. Kebiasaan yang berlebihan di depan televisi telah menjadi perhatian yang serius bagi orang tua. Walaupun sekarang, terdapat program - terutama televisi - diklaim sebagai program anak-anak, seperti Idola Cilik di RCTI, Pildacil (Pemilihan Da'i Cilik) di ANTV, dan berbagai kartun; pesan yang disampaikan di acara tersebut tidak me...

Teori Komunikasi Massa Klasik dan Kritis

Image
Teori Komunikasi Massa Klasik dan Kritis Teori Peluru / Teori Jarum Teori Peluru atau teori jarum mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat menambahkan peluru komunikasi yang dapat mempengaruhi khalayak yang tidak berdaya. Teori ini dapat dikatakan sebagai komunikasi satu tahap, karena pesan yang disampaikan melalui media massa langsung ditunjukan kepada komunikas tanpa melalui perantara. Teori Kultivasi Teori ini bertujuan untuk memaparkan efek media yang bersifat individu dan untuk meyakinkan khalayak tentang efek-efek tersebut. Teori kultivasi membentuk persepsi, pemahaman jangka panjang sebagai hasil dari mengkonsumsi isi dari media. Menurut teori ini, media televisi merupakan media yang paling tepat untuk mempelajari kultur di lingkungannya. Televisi merupakan media yang unik, media ini menyajikan informasi secara audio dan visual segingga memudahkan k...

Media Komersial dan Representasi Perempuan

Image
http://dontsellbodies.org/?og=1 Media massa selaku media komersial tak lepas dari tujuannya untuk meraup keuntungan. Saat ini, peran media massa sebagai sumber informasi dan pendidikan berangsur menghilang. Hal ini disebabkan karena media lebih fokus pada pencapaian rating tinggi dan keuntungan yang sebanyak-banyaknya, hingga terkadang mengabaikan nilai-nilai yang ada. Adalah perempuan sebagai salah satu pihak yang tak luput dari ‘jamahan’ para media. Untuk meningkatkan rating dan meraih keuntungan yang banyak, tak jarang media mengomersialkan perempuan. Perempuan dijadikan sebagai objek lalu dieksploitasi. Eksploitasi yang sering dijumpai dan sedang marak terjadi adalah eksploitasi seksual. Baik  dalam iklan, majalah, atau film. Perempuan kerap tampil dengan busana yang minim dan menampilkan beberapa bagian tubuhnya untuk memunculkan kesan yang sensual. Iklan, majalah, atau film yang mengandung unsur sensual seperti ini dipercaya dapat menarik perhatian khalayak...

Konglomerasi Media dan LGBT

Image
Mengingat bahwa media adalah industri, pengelola media menyusun konten berdasarkan prioritas isu dan mengundang perhatian masyarakat agar profit bertambah. Bagi isu yang mengundang kontroversi seperti isu LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender), media menempatkan isu tersebut sebagai prioritas dan terkadang terjadi “perang konten” antar media.  Awak media berlomba-lomba mendapatkan informasi lebih cepat dari pada media yang lain dan konten yang disajikan berkelajutan mengikuti perkembangan kasus yang diangkat. Sebagai contoh, pada hari Minggu tanggal 22 Mei 2017, Polres Jakarta Utara menggerebek pesta gay “The Wild One” di sebuah ruko yang terletak di Kelapa Gading.  Dapat dilihat dari screenshot news Google berikut yang diambil pada hari Jumat, 2 Juni 2017, terdapat puluhan berita dari berbagai media online yang membahas penggerebekan pesta gay “The Wild One”. Bahkan, dalam satu hari, satu media dapat mempublikasikan berita pesta gay tersebut beberapa kali. Di Indo...

Representasi Ras

Image
Representasi ras oleh media dapat menjadi cikal bakal munculnya rasisme. Representasi adalah ungkapan wacana-wacana yang memberikan makna terhadap ide tentang ras (dan rasisme). Representasi media terhadap ras dapat memunculkan adanya stereotip terhadap ras tertentu. Stereotip inilah yang akhirnya memunculkan rasisme. Sebagai contoh, media dapat menjajakan gagasan-gagasan tentang pria kulit hitam sebagai pengedar narkoba atau perempuan berkulit hitam sebagai perempuan tunasusila. Hal ini dapat membentuk stereotip sebagai suatu deskripsi yang menetapkan standar ‘semua orang tahu itu’ atau standar yang ‘normal’ itu seperti apa.  Hal tersebut juga berlaku pada perempuan, karena media sering menayangkan citra perempuan dengan rambut halus dan panjang, bentuk hidung yang mancung, tubuh yang kurus, tinggi, dan langsing, bibir yang tipis, serta kulit yang putih bersih, membentuk stereotip tentang bagaimana perempuan yang 'normal' dan yang seharusnya itu seperti apa. Seh...

Representasi Perempuan dan LGBT di Media dari Kacamata Literasi Digital

Image
Kita hidup tidak bisa lepas dari media, entah apapun bentuknya. Media membantu kita dalam memperoleh beragam informasi dan hiburan, misalnya koran, televisi, dan radio. Kita sekarang juga sangat terbantu dengan kehadiran internet yang dapat memberikan informasi dengan cepat serta sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dengan beragam hal yang diberikan oleh media kepada kita, tentunya kita harus dapat memilah mana informasi yang layak dibaca atau memiliki validitas yang tinggi dan mana informasi yang hanya sekedar hoax . Kemampuan untuk memilah informasi ini disebut Literasi Digital. Literasi Digital sangat penting di tengah arus informasi yang cepat seperti sekarang ini. Orang harus dapat mempertanggungjawabkan kebenaran dari informasi yang dia berikan dan dia sebarkan, sehingga tidak akan cukup satu sumber informasi saja, melainkan ia harus memilah dari beragam sumber dan menganalisanya sehingga mendapatkan informasi yang benar-benar tepat. Misalnya saja di banyak media kita...