Representasi Perempuan dan LGBT di Media dari Kacamata Literasi Digital
Kita hidup tidak bisa lepas dari media, entah apapun
bentuknya. Media membantu kita dalam memperoleh beragam informasi dan hiburan,
misalnya koran, televisi, dan radio. Kita sekarang juga sangat terbantu dengan
kehadiran internet yang dapat memberikan informasi dengan cepat serta sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Dengan beragam hal yang diberikan oleh media
kepada kita, tentunya kita harus dapat memilah mana informasi yang layak dibaca
atau memiliki validitas yang tinggi dan mana informasi yang hanya sekedar hoax. Kemampuan untuk memilah informasi
ini disebut Literasi Digital.
Literasi Digital sangat penting di tengah arus informasi
yang cepat seperti sekarang ini. Orang harus dapat mempertanggungjawabkan
kebenaran dari informasi yang dia berikan dan dia sebarkan, sehingga tidak akan
cukup satu sumber informasi saja, melainkan ia harus memilah dari beragam
sumber dan menganalisanya sehingga mendapatkan informasi yang benar-benar tepat.


Untuk itu, literasi digital perlu didorong sebagai mekanisme pembelajaran yang terstruktur dalam kurikulum, atau setidaknya terkoneksi dengan sistem belajar-mengajar. Selain melalui institusi pembelajaran, kampanye literasi digital juga perlu menggandeng komunitas-komunitas kreatif dan organisasi masyarakat berbasis pendidikan yang dapat menyebarkan gagasan, meningkatkan kemampuan dan mengeksekusi gerakan masif untuk cerdas bermedia sosial. Dengan kemampuan ini kita akan dapat meringankan beban kaum-kaum yang tertindas karena konstruksi representasi yang belum tentu sepenuhnya benar dari media.
Referensi
Chabibie, H. (2017, 1 Februari). Literasi digital sebagai tulang punggung pendidikan. PUSAT TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Diakses dari http://pustekkom.kemdikbud.go.id/literasi-digital-sebagai-tulang-punggung-pendidikan/
Comments
Post a Comment